Pemkab Banyuwangi Ingin Stadion Dikelola oleh Swasta

By SEMANGAT BANYUWANGI - Mei 28, 2015

Pemkab Banyuwangi Ingin Stadion Dikelola oleh Swasta

Banyuwangi - Setelah Stadion Diponegoro, pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuka kesempatan bagi swasta untuk membangun stadion dan gedung bercita rasa unik lainnya.

Demikian dikatakan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, terkait rampungnya renovasi Stadion Diponegoro, yang bulan depan akan dipakai untuk Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur.

Dikatakan Anas, stadion tersebut merupakan kerja sama antara pemkab dan swasta. Model kerja sama ini merupakan hal yang sedang dikerjakan pihaknya.

Soal penamaan stadion, muncul pertanyaan apakah stadion tersebut akan dinamai sponsor swasta terkait, seperti tren di Eropa, misalnya Etihad Stadium di Manchester (Inggris), Emirates Stadium di London (Inggris), atau Allianz Arena di Munich (Jerman).

Beberapa waktu lalu sebelum Stadion Diponegoro diresmikan, stadion yang berada di jalan Jakgung Suprapto ini sempat dinamai Stadion Diponegoro BSI Banyuwangi. Namun nama itu dicopot dan diubah kembali seperti semula. Menurut Anas, aturannya sedang digodok.

“Kita sedang membuat aturannya, bagaiamana nanti pihak swasta yang ikut menyumbang namanya bisa tercantum di stadion ini. Misalnya dengan nilai sumbangan tertentu, maka namanya bisa tercantum untuk waktu sekian tahun," jelasnya.

Bupati menambahkan, ke depannya stadion akan dikelola secara profesional dengan menggunakan operator swasta. Tujuannya agar stadion bisa terus terawat dan terjaga dengan baik. Nantinya stadion juga akan dilengkapi dengan amphiteater di bagian depannya. Juga ditambah stan-stan UMKM sebagai penunjang.

"Harapan kami stadion ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat," cetusnya.

Stadion Diponegoro didesain dengan konsep yang memadukan arsitektur modern dan tradisional. Ornamen sketsel atau partisi yang menghubungkan antara satu ruangan dengan lainnya, terbuat dari bata merah yang tersusun unik.

Sementara dekorasi dinding luarnya terbuat dari baja ringan yang berukirkan penari Gandrung Banyuwangi dengan berbagai pose tari. Kapasitas penonton yang bisa ditampung di stadion seluas 7 ribu meter persegi ini sekiat 10 ribu.

Tribun penonton dibagi menjadi 4 sektor. Ruang VIP berada di sisi barat dan bisa menampung sekitar 100 orang. Ruangan tertutup ini dilengkapi pendingin ruangan, toilet, mushola dan view yang langsung menghadap ke arena lapangan.

Di sisi barat ini juga ada tribun outdoor kapasitas 2.500 penonton. Sementara tribun sisi timur juga disiapkan menampung 2500 penonton. Tribun sisi selatan paling luas, pasalnya bisa menampung 5 ribu lebih penonton.

Di sudut Stadion Diponegoro ini, ada empat titik tiang lampu berkekuatan 250 ribu watt telah disiapkan menerangi pertandingan bola saat malam hari. Rerumputan hijau yang biasa disebut rumput jepang kini pun tinggal menunggu dijejali kaki-kaki para atlet pesepak bola.

Meski begitu hingga kini papan skor yang terpampang masih berupa papan skor manual dan rencananya dalam waktu dekat akan diganti elektrik.


(a2s/fem)
Sumber; http://sport.detik.com/read/2015/05/28/145730/2927640/82/pemkab-banyuwangi-ingin-stadion-dikelola-oleh-swasta

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Arsitek. Arsitek merupakan suatu aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam berbagai hal. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai Arsitek yang dapat dilihat di www.ejournal.gunadarma.ac.id

    BalasHapus