Organisasi PBB Undang Banyuwangi Presentasi Kesuksesan Wisata di Spanyol

By SEMANGAT BANYUWANGI - Desember 30, 2015


Kesuksesan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan warganya melalui sektor pariwisata mendapat perhatian dunia.

Atas keberhasilan itu, organisasi pariwisata dunia PBB, United Nation World Tourism Organization (UNWTO) mengundang Banyuwangi dalam ajang NWTO Awards.

NWTO mengundang Kabupaten Banyuwangi untuk mempresentasikan program inovasi di sektor pariwisatanya di Madrid, Spanyol 18 Januari 2016.

Ada tiga pihak yang diundang dari Indonesia. Banyuwangi mewakili pemerintahan. Sementara dua lainnya diwakili maskapai penerbangan Garuda dan Yayasan Karang Lestari.

Plt Kadisbudpar Banyuwangi MY Bramuda saat dikonfirmasi menerangkan, lima tahun belakangan ini belum ada wakil dari Indonesia yang masuk nominasi di ajang NWTO Awards.

Atas pencapaian ini, Bramuda optimistis Banyuwangi mulai dilirik dunia atas pariwisatanya.

"Kami memang konsisten mengembangkan wisata. Bahkan kami telah membuat kalender event mulai Januari hingga Desember," terangnya.

Dilanjutkan oleh Bramuda, pihaknya telah siap mempresentasikan poin-poin penting di Madrid nanti. Presentasi yang berjudul "Four Winning Strategies, Key To The Success of Developing Suitainable Tourism In Indonesia" menjelaskan empat poin penting.

Pertama bagaimana Pemkab Banyuwangi mengubah pola pikir bahwa keberadaan wisata tidak sekadar melayani pengunjung. Namun ada produk yang dihasilkan dari wisata. Selain itu, aspek wisata menjadi tanggungjawab seluruh SKPD di Kab.Banyuwangi. Tidak hanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Kedua, mengubah pola pikir birokrasi. Dijelaskan Bramuda, Pemkab Banyuwangi sangat efisien ketika mengambil kebijakan-kebijakan publik. Bahkan, keputusan-keputusan yang muncul sering disampaikan hanya melalui sosial media seperti lewat WhatsApp (WA).

"Jadi cepat dan tidak berbelit," paparnya.

Ketiga adalah membiasakan PNS berwirausaha. Salah satunya mengambil momentum pagelaran event budaya. Sejauh ini, Pemkab Banyuwangi mengandalkan PNS sebagai penyelenggara.

Bukan Event Orginizer (EO). Terakhir adalah menggelar festival di Banyuwangi selama setahun penuh, mulai Januari hingga Desember.

Sekadar informasi, potensi wisata di Banyuwangi telah mengubah banyak aspek sosial dan ekonomi di Banyuwangi. Bramuda memaparkan, kemiskinan di Banyuwangi turun yang semula 24 persen kini menjadi 9 persen.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi pada 2013 sebesar Rp 30 T.

Nilai itu melonjak menjadi Rp 45 T pada 2014. Tahun ini, nilainya diperkirakan lebih tinggi lagi.

"Doakan kami berhasil karena kami bawa nama Indonesia," harap Bramuda.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar