Silaturahim dengan Ikawangi Jogja, Bupati Ipuk: Gotong Royong Bangun Banyuwangi

By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 18, 2022

BANYUWANGI – Bupati Ipuk Fiestiandani terus merajut harmoni untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. Tidak terkecuali dengan para perantau asal Banyuwangi yang kini tersebar di berbagai daerah di tanah air.

Seperti dilakoni orang nomor satu di lingkup Pemkab Banyuwangi itu Senin (17/1/2021). Kali ini, Ipuk bersilaturahmi dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Yogyakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung di Bale Raos, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut, Ipuk menyerap aspirasi sekaligus mengajak para perantau asal Banyuwangi untuk gotong royong membangun kabupaten the Sunrise of Java.

Sejumlah elemen hadir dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut. Di antaranya Ketua Ikawangi Jogjakarta Hadiyanto. Selain itu, hadir pula para anggota Ikawangi yang memiliki latar belakang beragam, seperti pengusaha, seniman, pensiunan, atlet, sampai dosen.

Hadir pula Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Banyuwangi di Jogjakarta (KPMBY) yang dipimpin langsung oleh ketuanya, yakni Andrea Sasmita. Selain itu, turut diundang Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Harno Dwi Pranowo yang banyak berkontribusi dalam program-program Pemkab Banyuwangi.

Ipuk mengatakan, pihaknya ingin mendapatkan inspirasi sekaligus aspirasi dari para diaspora asal Banyuwangi tersebut. Selain itu, dia juga mengajak semua diaspora, keluarga besar Banyuwangi di mana pun berada termasuk di Jogjakarta, untuk gotong royong membangun daerah. 

“Mari membangun daerah sesuai dengan latar belakang kita masing-masing. Monggo yang menjadi guru besar dan peneliti, misalnya, melakukan riset tentang Banyuwangi untuk kemudian menjadi masukan bagi kami. Yang dunia usaha, ayo bikin bisnis di Banyuwangi untuk membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Ipuk menambahkan, aspirasi dari para diaspora juga penting untuk membangun kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. 

“Aspirasi bapak dan Ibu sekalian diharapkan memberi kontribusi positif terhadap pembangunan daerah. Sehingga kami bisa mendapatkan masukan dari perspektif baru. Dari orang-orang Banyuwangi yang cinta terhadap daerahnya, namun berada di luar,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Ikawangi Jogjakarta Hadiyanto menyebutkan, keberadaan Ikawangi menjadi rumah besar bagi perkumpulan atau komunitas masyarakat Banyuwangi lainnya di Jogjakarta. Sebab, sebelumnya mereka terserak dalam kelompok kecil maupun parsial.

Dengan adanya Ikawangi, lanjut dia, dapat menjadi ajang untuk meningkatkan persaudaraan sekaligus memperluas jejaring bisnis. 

“Kami berharap potensi besar Ikawangi ini, bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk mengembangkan produk-produk Banyuwangi. Karena selama ini, keberadaan Ikawangi, selain untuk memperkuat persaudaraan, juga menjadi ajang pengembangan bisnis,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua KPMBY Andrea Sasmita. Keberadaan para penuntut ilmu di daerah istimewa tersebut, tak ubahnya duta daerah. 

"Kami terus mengenalkan Banyuwangi di event-event bonafit di Yogya untuk mengenalkan budaya dan seni Banyuwangi. Dengan cara ini, Banyuwangi akan lebih dikenal lagi," ujar mahasiswa asal Glenmore tersebut.

Selain memaparkan tentang potensi dari organisasi yang berdiri sejak 6 Agustus 1957 itu, Andrea juga berharap terus ada peningkatan sharing program dengan para pelajar dan mahasiswa di kota gudeg itu. 

“Di sini, tak kurang dari 600 pelajar dan mahasiswa asal Banyuwangi yang menuntut ilmu. Kami berharap agar ada sharing program yang bisa dikerjasamakan dengan para mahasiswa di sini. Bisa lewat beasiswa Banyuwangi Cerdas atau lainnya,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ipuk menyambut dengan antusias. Kedatangannya adalah bagian dari upaya merangkul semua potensi Banyuwangi, terutama di luar daerah.

“Kami mengajak Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bisa segera dikomunikasikan segala potensinya yang ada di sini untuk disinergikan dengan program dari Pemkab Banyuwangi yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan mendatang,” terangnya.

Selain itu, ada sejumlah program beasiswa yang bisa diakses secara terbuka oleh para mahasiswa. Di antaranya adalah Banyuwangi Cerdas yang bersifat insidental. Program ini diberikan kepada mahasiswa asal Banyuwangi yang berprestasi, namun tidak mampu. 

“Selain itu, ada juga program beasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswa yang hendak melaksanakan KKN di Banyuwangi,” imbuh Ipuk.

Sementara itu, silaturahmi antara Ipuk dengan Ikawangi Yogyakarta tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Ipuk bersama jajaran pemkab datang untuk melakukan studi ke Pemprov DIY yang telah meraih nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) AA sebanyak tiga kali.  (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar