Hai geofriend 👋 nantikan! perayaan 4th Anniversary Ijen Geopark.
Membawa tagline “Save the Earth, Save the Future”, perayaan tahun ini akan berlangsung secara meriah dengan serangkaian acara yang super seru.
Mau gabung? tunggu informasi selanjutnya ðŸ¤
hehehe
#semangatbanyuwangi
#IjenGeopark #GeoparkIjen #banyuwangi #bwi
Kami mengenalnya sebagai rest area Kalikempet Glenmore. Sebagai ruas jalan penghubung Banyuwangi - Jember yang sangat rindang dan nyaman untuk beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh.
Pada Maps tertuliskan detail lokasi Jl. Jember-Banyuwangi, Kalikempit, Tulungrejo, Kec. Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Mungkin ada warga sekitar yang ingin mengoreksi jika dirasa kurang tepat.
Rimbun dan banyak dijumpai warung serta aneka barang dagangan. Kadang hasil panen, kadang juga mainan anak-anak. Cukup nyaman untuk istirahat, menikmati rimbunnya pepohonan, sambil menikmati kuliner yang ada sekitar lokasi.
Untuk berfoto kebun ini juga menarik, baik sebagai foto penampakan jalan dan aktifitas pengendara yang lalu lalang atau objek pepohonan yang rindang bak ditengah hutan. Namun diharapkan tetap berhati-hati sebab ini merupakan jalan utama yang kerap kali dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar.
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Road to Ijen Geopark 4th Anniversary Lomba Mewarnai
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 14, 2022
Hallo geofriend 👋 dalam rangkaian Ulang Tahun Ijen Geopark ke 4 tahun yang akan berlangsung 28 November nanti, kami akan mengadakan lomba mewarnai nih. Spesial untuk adek-adek taman kanak-kanak di seluruh kabupaten Banyuwangi.
25 November 2022 | Pukul 08.00 WIB
di Pelinggihan Kantor Dinas https://s.id/warnaigeopark & Pariwisata Kab. Banyuwangi
Registrasikan adik mu, murid mu, atau anak tetanggamu sekarang!! hehe
https://s.id/warnaigeopark
Ada hadiah total Jutaan Rupiah lohhhh
#IjenGeopark #GeoparkIjen #banyuwangi
Jembatan Merah Putih Karangdoro Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 14, 2022
Berada di Kaligesing, Karangmulyo, Kec. Tegalsari, Banyuwangi. Jembatan ini cukup ikonik dengan bangunan kokoh berwarna merah putih dengan air melimpah yang juga besih berada dibawahnya.
Menghubungkan beberapa titik lokasi diantaranya Siliragung, Bangorjo, Blokagung hingga Kec. Genteng. Dan berdekatan dengan jembatan Merah Putih ini juga terdapat beberapa Bangunan peninggalan Belanda seperti Bendung Karangdoro.
Pada pertengahan bulan Oktober 2022 kemarin dilokasi yang sama juga dilaksanakan beberapa festival seperti Petik Sungai untuk menjaga ekosistem dan kondisi sungai serta berbagai potensi yang ada disekitar.
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Penantian telah berakhir, Banyuwangi Ethno Carnival world class ethnic atraction "The Diversity of Banyuwangi Culture" akan hadir kembali.
Don't miss it, coming soon on December!
__
@kemenparekraf.ri @sandiuno @ipukfdani @sugirah_bwi
__
#Banyuwangi #BanyuwangiEthnoCarnival #BEC #MajesticBanyuwangi #BanyuwangiTourism #DiBanyuwangiAja
#bwi
Kamu nanya ini festival apa?
Biar aku kasih tau ya… festival ini tu bentuk apresiasi kepada nelayan yang turut mewarnai geliat perekonomian dan pembangunan Banyuwangi.
Nah, di dalamnya nanti bakalan ada lomba video kreatif KUB, camp nelayan & out bound, pameran potensi perikanan tangkap, pameran potensi budidaya air tawar dan payau, pameran dan bazar produk olahan perikanan dan masih buanyakkkk lagiii.
Jangan lupa join ya!!
20-21 November 2022 | Pukul 07.30 WIB
di Grand Watudodol
@kemenparekraf.ri @sandiuno
@kkpgoid @swtrenggono
@ipukfdani @sugirah_bwi
#Banyuwangi #MajesticBanyuwangi
#BanyuwangiFestival #BanyuwangiTourism
#DiBanyuwangiAja
#bwi
Bupati Ipuk Cek Banjir Kalibaru, Siapkan Dapur Umum sampai Hunian Sementara Warga
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 04, 2022
BANYUWANGI - Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Selain karena curah hujan yang tinggi mencapai 388 mm, juga karena saluran sungai yang tidak mampu menampung debit air yang sangat besar. Karena itu, Banyuwangi akan menambah jalur baru saluran sungai di kawasan tersebut.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek langsung lokasi banjir dan bertemu dengan warga terdampak.
Terdapat enam desa yang dilanda banjir, Kamis (3/11/2022) malam. Enam desa tersebut adalah Kajarharjo, Kalibaru Kulon, Kalibarumanis, Banyuanyar, Kebunrejo, dan Kalibaru Wetan. Dari enam desa tersebut, Desa Kalibaru Wetan yang terdampak cukup parah.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, di Kalibaru Wetan banjir mengakibatkan 35 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, 13 rusak ringan, serta kendaraan dan hewan ternak hanyut. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Selain itu banjir juga menyebabkan dua jembatan putus di Dusun Krajan, Desa Kajarharjo.
"Untuk awal, fokus utama adalah keselamatan warga. Puskesmas dan tim kesehatan dihadirkan periksa kondisi warga. Paralel kita fokus pembersihan puing-puing dan sampah. Petugas bersama relawan dan warga kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Alat berat telah ditempatkan di lokasi untuk melakukan pembersihan. Truk-truk sampah juga kita kerahkan," kata Bupati Ipuk, saat meninjau Desa Kalibaru Wetan yang mengalami banjir paling parah, Jumat (4/11/2022).
Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga. Selain itu posko bantuan dan dapur umum telah didirikan yang dipusatkan di Balai Desa Kalibaru Wetan.
"Pendataan masih terus berlangsung. Bagi warga yang rumahnya rusak berat kami siapkan tempat tinggal sementara di Hotel Margo Utomo. Namun, warga banyak yang memilih tinggal di rumah kerabatnya," kata Ipuk.
Untuk langkah selanjutnya Ipuk mengatakan agar kejadian tidak kembali terulang, Pemkab Banyuwangi bersama instansi terkait membuat mitigasi baru.
"Kami bersama instansi terkait akan melakukan perencanaan mitigasi baru. Kami akan membuat jalur baru dari hulu agar tidak masuk ke sungai-sungai kecil yang ada di pemukiman warga," jelas Ipuk.
Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo mengatakan, salah satu penyebab banjir tersebut karena curah hujan dengan intensitas tinggi mencapai 338 mm selama empat jam. Ini membuat saluran air yang kecil tidak mampu menampung lonjakan debit air, sehingga air meluap ke pemukiman warga.
"Penanganan jangka pendek segera mengembalikan fungsi saluran yang rusak agar tidak mengganggu suplai air. Kami juga akan membuat afour saluran pembuangan perkebunan tebu diarahkan ke sungai besar agar aliran yang kecil ini tidak meluap lagi," kata Guntur.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas PU Cipta Karya Danang Hartanto, selain melakukan pembersihan di lokasi banjir juga segera membenahi saluran-saluran yang buntu.
“Banyak material yang terbawa dari atas. Termasuk batang-batang pohon besar serta sampah-sampah, ini salah satu yang membuat aliran tidak lancar sehingga meluap,” jelasa Danang.
Terkait jembatan yang putus, menurut Danang, akan segera dibangun jembatan sementara. “Kami juga akan identifikasi semua bangunan yang ada di bantaran sungai. Kami petakan mana yang harus direlokasi dan yang masih dipertahankan," tambah Danang. (*)
Jadwal Banyuwangi Festival Bulan November 2022
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 04, 2022
November, Banyuwangi Festival hadir dengan penuh ragam event yang seru dan tentunya nambah ilmu buat kalian semua.
Di awali dengan Festival Sastra, Festival Video Kreatif, Jagoan Digital, dan berbagai event lainnya akan hadir selama bulan november. Bukan hanya itu, akan ada acara puncak anniversary ke 4 Ijen Geopark yang tentunya menambah ke seruan rangkaian Banyuwangi Festival bulan ini.
Jangan sampai ketinggalan, segera tentukan event mana yang akan kalian ikuti. Ajak seluruh keluarga, saudara, tetangga, doi mu untuk hadir di event Banyuwangi Festival.
__
@kemenparekraf.ri @sandiuno @ipukfdani @sugirah_bwi
__
#SemangatBanyuwangi
#Banyuwangi #BanyuwangiFestival #MajesticBanyuwangi #BanyuwangiRebound #DiBanyuwangiAja #November
Berada di Taman Suruh, Bangorejo, Kec. Bangorejo, Banyuwangi inilah Pasar Tradisional yang buka sejak dini hari. Para penjual dari berbagai penjuru telah memadati area tersebut sejak sebelum subuh.
Menyediakan berbagai kebutuhan dapur, mayoritas penjual berasal dari Banyuwangi selatan dengan berbagai komoditas unggulan warga sekitar. Mulai dari sayur mayur, ikan dan rempah-rempah.
Menjelang siang biasanya penjual telah berkemas menyisahkan beberapa penjual yang secara permanen telah membangun ruko disekitar wilayah tersebut. Dikarenakan hujan kamipun mampir sejenak untuk ngopi dan berteduh.
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Berada dalam Ring of Fire atau wilayah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Membuat Indonesia sering mengalami bencana alam gempa bumi dan gunung meletus, serta termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan badai angin.
Untuk meningkatkan kapasitas individu/kelompok dalam menanggulangi bencana, memahami risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif. Ijen Geopark bersama beberapa praktisi ahli kebencanaan akan gelar "Gesah Kebencanaan" dalam rangka Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional.
Terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Registrasikan dirimu segera, melalui ( s.id/ijengeopark2022 ).
13 Oktober 2022 | Pukul 13.30 WIB
Di Pelinggihan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi
#IjenGeopark #GeoparkIjen #Banyuwangi
Banyuwangi Book Fair 2022, Mulai Bazar Buku Hingga Angkat Karya Penulis dan Sastrawan Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Oktober 07, 2022
Banyuwangi - Para pecinta buku dan pelajar di Banyuwangi bakal dimanjakan dengan Banyuwangi Book Fair 2022. Acara yang bertempat di Gedung Juang 1945 itu, bakal berlangsung sedari Kamis hingga Sabtu (6-15/10/2022). Ada ribuan judul buku yang tersedia dari berbagai penerbit dan jenis kajian. Mulai dari buku sastra, anak-anak, sosial-politik, agama, soft skill dan lain-lain dari berbagai penerbit nasional maupun lokal.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat mendorong untuk meningkatkan literasi di tengah masyarakat Banyuwangi. “Dengan membaca buku, akan meningkatkan wawasan sekaligus kapasitas kita. Jadi, acara book fair ini sangat penting untuk meningkatkan literasi kita,” ujar Ipuk.
Kesadaran literatif itulah yang ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno sebagai landasan untuk membangun karakter masyarakat. “Saat ini ada 4C untuk bisa membentuk masyarakat yang unggul. Di antaranya adalah masyarakat yang memiliki critical thinking, communicative, collaboration dan creative. Ini semua bisa terwujud jika dilandasi dengan kesadaran literasi,” jelasnya saat pembukaan book fair, Kamis (6/10/2022).
Dalam acara book fair sendiri, tidak hanya tersaji bazar buku. Tapi, juga diadakan serangkaian diskusi dan bedah buku karya para penulis Banyuwangi di setiap harinya. “Acara diskusinya dimulai setiap pukul 14.00 WIB dan terbuka untuk umum,” ungkap ketua panitia book fair Ayung Notonegoro.
Sebagai pembuka acara dihelat Tribute to Armaya & Hasnan Singodimayan, dua orang begawan sastra Banyuwangi. Menghadirkan para sastrawan dan budayawan Banyuwangi. Di antaranya Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri, Abdullah Fauzi, Fatah Yasin Noor, Taufiq Wr Hidayat serta dipandu oleh Samsudin Adlawi.
“Dua tokoh ini, merupakan sosok yang memiliki kiprah luar biasa dalam dunia sastra, budaya dan kesenian Banyuwangi,” ungkap Samsudin Adlawi saat membuka sesi diskusi.
Sosok Armaya dan Hasnan tersebut, menurut Abdullah Fauzi, sejatinya merupakan dua kutub magnet yang berlawanan. Akan tetapi, akibat tegangan itulah, justru merangsang lahirnya para sastrawan dan penulis muda Banyuwangi yang menjadi didikan keduanya. “Saya dan kawan-kawan yang ada di sini ini, lahir dari gesekan dua tokoh ini,” ujarnya.
Armaya sendiri lahir di Banyuwangi pada 10 Juni 1930. Setelah menuntaskan pendidikan dasarnya di Banyuwangi, ia melanjutkan sekolah ke SMA Santo Yosep Solo. Di sini, ia berkawan karib dengan WS Rendra. Kemudian dilanjutkan ke Jakarta dengan menempuh kuliah di Universitas Indonesia. Pergaulan selama di Solo dan Jakarta ini, mengantarkannya berkutat dalam dunia kepenulisan dan kesastraan.
“Pada tahun 1980-an beliau pulang ke Banyuwangi dan meristis Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) yang menjadi wadah kreasinya,” ungkap Fatah Yasin Noor.
“Di PSBB ini, tidak kurang ada 500 judul buku dan edisi jurnal yang telah beliau terbitkan dengan modal nyaris ditanggung secara pribadi,” imbuh Taufiq Wr Hidayat.
Sementara itu, Hasan Basri mengenang Hasnan Singodimayan sebagai sosok yang sangat dedikatif terhadap pengembangan kebudayaan Banyuwangi. “Beliau itu santri tulen alumni Gontor. Hal inilah yang mewarnai karya-karyanya. Bagaimana beliau mencoba mempertemukan nilai-nilai kebudayaan dan keislaman,” ungkapnya.
Hasnan Singodimayan lahir di Banyuwangi pada 17 Oktober 1931. Setelah menempuh pendidikan di Pesantren Modern Gontor (1955), ia terjun di dunia jurnalistik dan kesustraaan di Surabaya. Atas dedikasinya tersebut diganjar dengan berbagai penghargaan. Mulai dari Pemerintah Kabupaten, Gubernur Jawa Timur hingga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (*)
Cegah Sampah Masuk ke Laut, Sungai Watch Target Pasang 100 Jaring di Sungai Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Oktober 05, 2022
BANYUWANGI – Kolaborasi Pemkab Banyuwangi bersama NGO Sungai Watch dalam penanganan persampahan terus dilakukan. Dalam upaya mengurangi sampah di laut, Sungai Watch akan memasang 100 jaring (trash barrier) di sejumlah sungai.
Sungai Watch, NGO yang digawangi Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, dikenal dengan aktivitasnya yang giat membersihkan sungai.
“Hingga akhir tahun ini, kami targetkan bisa terpasang 100 jaring di sejumlah sungai, muara sungai, maupun aliran irigasi di Banyuwangi. Jaring ini berguna untuk menghadang sampah agar tidak sampai masuk ke laut,” kata Gary Bencheghib, Founder NGO Sungai Watch, saat melakukan pembersihan sampah di aliran Sungai Kali Lo, di areal destinasi wisata Pantai Marina Boom, Selasa (4/10/2022).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut bergabung dalam kegiatan kerjabakti tersebut, bersama Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori, Direktur Utama PT.Pelindo Properti Indonesia (PPI) I Wayan Eka Saputra, Direktur Operasi Teknik dan Komersial PT PPI Sukariyadi Rudi, dan segenap jajaran OPD Pemkab Banyuwangi. Kegiatan ini juga melibatkan para pelajar, masyarakat, dan sejumlah relawan.
Bersama tim Sungai Watch, Bupati Ipuk dan puluhan peserta lainnya tampak terjun langsung ke aliran Sungai Kali Lo. Mereka mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung yang telah disiapkan. Sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut akan dipilah di gudang sampah milik Sungai Watch.
Gary mengatakan, sejak 26 September lalu tim Sungai Watch telah melakukan pembersihan sampah di sejumlah lokasi di Pantai Marina Boom, termasuk aliran sungai Kali Lo. Total sampah yang berhasil dikumpulkan selama 8 hari pembersihan tersebut mencapai 23 ton.
“Bahkan, di hari pertama kami bisa mengumpulkan hingga 5 ton yang mayoritas adalah sampah plastik. Di antaranya plastik sachet, sterofoam, tas plastik, dan botol minuman,” papar Gary.
Gary menjelaskan, dalam kolaborasi ini Sungai Watch setiap hari akan fokus melakukan pembersihan sungai di tiga wilayah, yakni di Kecamatan Bangorejo, Muncar, dan Banyuwangi. Pembersihan dilakukan oleh 32 personil komunitas Sungai Watch bersama para relawan dari wilayah sekitar.
“Setelah sampah terkumpul, akan dibawa ke gudang kami di Bangorejo. Selanjutnya akan dilakukan pemilahan dan pendataan, terkait merk dan asal produk, sehingga kita bisa tahu polutan terbesar di sini berasal dari mana. Ini akan kita tindak lanjuti,” kata Gary.
Selain fokus pada pembersihan sampah di sungai, lanjut Gary, Sungai Watch juga melakukan tindakan preventif agar sampah-sampah plastik di sungai tidak sampai masuk ke laut. Caranya, Sungai Watch akan memasang 100 jaring sampah (trash barrier) di sejumlah lokasi, seperti kali, muara sungai, dan aliran irigasi.
Salah satu yang sudah terpasang ada di muara Sungai Kali Lo. Dalam satu minggu, lanjut Gary, pihaknya bisa mengumpulkan 660 kg sampah. Artinya, kalau dirata-rata dalam satu tahun sampah yang akan terkumpul bisa mencapai 33 ton dari satu titik ini.
“Jika semua jaring telah terpasang, tentu sampah yang berhasil kita jaring akan semakin banyak. Ini upaya untuk melindungi laut dari sampah plastik,” ujar Gary.
Bupati Ipuk berharap kolaborasi penanganan sampah ini bisa terus berlanjut. “Semoga gerakan pembersihan sungai yang kita lakukan bersama Sungai Watch ini bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, utamanya ke sungai. Tanpa kesadaran dari masyarakat, tentu hasilnya tidak akan maksimal,” ujar Ipuk.
Sementara itu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori mengapresiasi kolaborasi yang digalang pemkab bersama Sungai Watch untuk menangani sampah di sungai. Menurutnya, upaya ini akan berhasil jika dibarengi kesadaran yang tinggi dari masyarakat.
“Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya tugas pemerintah, namun juga harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat,” kata Danlanal. (*)
Ada yang baru ni di rangkaian Banyuwangi Festival 2022.
Banyuwangi Posbox Underwater namanya.
Pasti temen-temen masih asing dengan yang satu ini, biasanya kotak pos yang ada di pinggir jalan lampu merah. Kali ini ada di dasar laut, tepatnya berada di kawasan konservasi terumbu karang Grand Watudodol Banyuwangi.
Penasaran bagaimana acaranya? Daripada bingung mikir mending datang langsung datang ke GWD Banyuwangi.
07 Oktober 2022
at Grand Watudodol Banyuwangi
Pukul 09.00 WIB
__
@posindonesia.ig @kemenpareraf.ri @sandiuno @ipukfdani @sugirah_bwi
__
#SemangatBanyuwangi
#Banyuwangi #MajesticBanyuwangi #BanyuwangiRebound #DiBanyuwangiAja #PosboxUnderwater
“Alhamdulillah, kita mendapatkan formasi untuk calon ASN, dalam hal ini pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2022. Totalnya ada 552,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (15/9/2022).
Ipuk menyatakan, seleksi calon ASN akan dilakukan secara transparan sejak proses pendaftaran hingga selesai. Semuanya berbasis sistem daring sehingga calon peserta diharapkan tidak menggubris bila ada pihak yang menjanjikan bisa memastikan diterima dalam seleksi tersebut.
“Pendaftarannya akan diumumkan segera, termasuk tata caranya,” kata Ipuk.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Banyuwangi, Nafiul Huda menjelaskan Pemkab Banyuwangi mendapatkan kuota 552 calon ASN untuk PPPK. Jumlah ini terdiri atas 340 guru, dan 212 tenaga kesehatan.
Rekrutmen itu nantinya akan disertai dengan kebijakan afirmasi sehingga pendaftaran difokuskan bagi non ASN tenaga guru dan kesehatan yang mendapatkan afirmasi dari pemerintah daerah.
“Nanti yang sudah bekerja lama, akan ada skor untuk afirmasi sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah dengan memberikan kesempatan bagi mereka yang bekerja aktif di fasilitas kesehatan pemerintah. Tentunya melalui persyaratan dan kriteria-kriteria yang nanti dipersyaratkan,” ujar dia.
Demikian pula untuk guru, juga akan ada kebijakan afirmasi yang telah digariskan oleh pemerintah pusat.
Khusus guru, dari 340 formasi, sebanyak 118 di antaranya adalah formasi untuk guru agama. Guru Pendidikan Agama Islam mencapai 98 formasi, guru agama Hindu 16 formasi, guru agama Kristen 3 formasi, dan guru agama Buddha 1 formasi.
"Sisanya untuk guru mata pelajaran. Ada yg guru IPA, IPS, PPKN, guru prakarya, guru BK," kata Huda.
Sementara untuk tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lain sebanyak 212 formasi. Ada untuk administrasi kesehatan, dokter, apoteker, bidan, perawat, dan lainnya.
"Untuk kepastian waktu jadwal pendaftaran kami menunggu arahan dari pemerintah pusat,” kata Huda. (*)
Menko Airlangga Serahkan Penghargaan TPID Terbaik Jawa-Bali ke Bupati Ipuk
By SEMANGAT BANYUWANGI - September 15, 2022
Atas berbagai program dan inovasi berkaitan dengan pengelolaan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi kembali mendapat penghargaan TPID Terbaik untuk region Jawa-Bali 2022.
Ini merupakan apresiasi ketiga berturut-turut yang diberikan kepada TPID Banyuwangi sejak 2020 hingga 2022.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Surabaya (14/9/2022).
“Selamat untuk Banyuwangi. Semoga pengelolaan inflasi di Banyuwangi terus baik,” ujar Airlangga. Penyerahan tersebut turut disaksikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan sejumlah kepala daerah yang menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dengan Daerah (Rakornasda) Pengendalian Inflasi Tahun 2022.
Keberhasilan Banyuwangi dalam meraih TPID Award untuk ketiga kalinya ini, dinilai dari tiga aspek. Mulai dari aspek proses, program unggulan, dan aspek outcome. Aspek proses memiliki bobot 20 persen, program unggulan 30 persen, dan outcome berbobot 50 persen.
“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, kepada Bank Indonesia yang terus membersamai daerah dalam menjalankan program pengelolaan inflasi,” @ipukfdani
#SemangatBanyuwangi
#Banyuwangi #ipukfiestiandani #ekonomi #award #banyuwangirebound
Setelah sukses digelar ditahun tahun sebelumnya FEPANORA atau Festival Pangan Non Beras kembali hadir untuk masyarakat Banyuwangi.
Akan ada berbagai macam jenis olahan makanan yang tentunya tanpa bahan beras. Mulai dari umbi umbian hingga jagung akan menjadi bahan olahan yang nikmat dan tentunya menggoda di lidah untuk memakannya.
Penasaran bagaimana acaranya? Yuk, datang ke Festival Pangan Non Beras 2022. Catat waktunya jangan sampai ketinggalan.
Sabtu, 17 September 2022
Pukul 08.00 WIB
at RTH Taman Blambangan, Banyuwangi
__
@jokowi @kemenparekraf.ri @sandiuno @ipukfdani @sugirah_bwi
__
#semangatbanyuwangi
#Banyuwangi #MajesticBanyuwangi #BanyuwangiFestival #DiBanyuwangiAja #Fepanora #FestivalPanganNonBeras
Memiliki Dua Basis dan Tiga Pilar, Bupati Ipuk Luncurkan "Banyuwangi Tanggap Stunting"
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juli 22, 2022
BANYUWANGI - Penurunan stunting menjadi salah satu fokus Pemkab Banyuwangi. Untuk percepatan penurunan dan penanganan stunting, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani luncurkan program "Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS)", di Pendopo Banyuwangi, Kamis (21/7/2022).
Peluncuran prgram tersebut diawali dengan penandatanganan pakta intergritas yang dilakukan oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, dan Kepala Desa.
Hadir dalam peluncuran program tersebut Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso; Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati; Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi, anggota DPRD Banyuwangi, Kepala Puskemas, dan stakeholder lainnya.
"Sengaja kami undang semua, karena penanganan stunting harus dilakukan secara bersamaan. Stunting adalah masalah krusial yang harus segera ditangani. Karena apabila tidak, akan terjadi permasalahan dalam jangka waktu yang lama," kata Bupati Ipuk.
Dalam program BTS, terdapat 5 langkah yang yang terdiri atas 2 basis dan 3 pilar. Dua basis tersebut adalah bangun kolaborasi dengan semua pihak. Basis lainnya adalah upayakan secara maksimal menuju Banyuwangi zero stunting.
Sementara tiga pilar adalah: Identifikasi balita stunting (by name, by adress/coordinat, by problem). Kedua, perbaiki problem faktor penyebab stunting, misalnya masalah ekonomi, kondisi kesehatan, gizi, dan lainnya.
Pilar ketiga, ukur secara berkala tumbuh kembang janin hingga anak berusia di hawah 2 tahun atau 1000 hari pertama kelahiran. "Karena apabila stunting lebih dari 1.000 hari akan lebih sulit penanganannya," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan tenaga dan sumberdaya terbatas, karena itu harus ada skala prioritas penanganan dan pencegahan stunting.
Pertama adalah penanganan. Untuk penanganan prioritas utama adalah penanganan anak usia kurang dari 2 tahun. Prioritas kedua adalah anak usia 2 hingga 5 tahun.
Kedua adalah pencegahan. Untuk pencegahan prioritas pertama adalah Ibu hamil berisiko tinggi juga menjadi prioritas utama. Ibu hamil harus dipantau untuk memastikan tidak ada kelahiran dengan dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sementara untuk prioritas kedua pencegahan adalah calon pengantin, dengan memberikan pendampingan dan konseling terkait stunting. Prioritas ketiga adalah remaja putri.
"Meski tenaga terbatas, tapi banyak yang bisa dilibatkan. Seperti organisasi wanita, misalnya Aisyiah, Muslimat, PKK, dan lainnya," kata Ipuk.
Untuk mendukung program ini, Hari Belanja Pasar Tradisional dan UMKM yang digelar tiap bulan pada tanggal cantik diarahkan pada kebutuhan anak-anak stunting, seperti belanja susu, vitamin, makanan berprotein, dan lainnya.
Di tiap Hari Belanja mampu menghasilkan Rp 700 juta, yang akan digunakan untuk sasaran 7 ribu balita, ibu hamil dan menyusui.
Ipuk mengatakan tiap dua minggu sekali akan dilakukan evaluasi. Bagaimana perkembangan stunting di tiap desa dan kecamatan. Data akan terus terupdate di database sehingga camat, kepala desa, kepala OPD bisa memantau. "Saya akan memantau dan meminta laporan penanganan tiap dua minggu sekali," tambah Ipuk.
Program tersebut diapresiasi oleh BKKBN Pusat. Menurut Teguh, program BTS sangat tepat karena stunting persoalan serius.
"Kita hanya menyisakan waktu 18 bulan untuk mencapai penurunan stunting sesuai target Presiden. Ini membutuhkan terobosan dan inovasi. Alhamdulilah, konsep Banyuwangi sangat tepat," kata Teguh. (*)