Cetak Pilot dari Banyuwangi

By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 07, 2012

Banyuwangi - Kementerian Perhubungan RI tahun ini akan menggelontorkan anggaran Rp 200 miliar untuk membuka jurusan penerbangan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan RI, Bobby R. Mamahit, jurusan penerbangan tersebut masih berada di bawah Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya. "Semoga ke depannya bisa menjadi sekolah sendiri," kata dia ketika di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 27 Juli 2012.

Bobby menuturkan anggaran tersebut dipakai untuk membangun sarana dan prasarana seperti gedung. Gedung ini akan berdiri di atas lahan 10 hektare di Desa Blimbingsari, Rogojampi, atau beberapa kilometer dari kawasan Bandara Banyuwangi.

Pembukaan jurusan penerbangan ini, kata dia, karena Indonesia membutuhkan 1.800 pilot hingga 2015 mendatang. Kebutuhan pilot itu untuk menyesuaikan bertambahnya armada penerbangan di Indonesia sebanyak 300 unit.

Bandara Banyuwangi dipilih, menurut Bobby, karena memiliki medan yang datar dan aman, sehingga memudahkan pesawat untuk mendarat dalam kondisi darurat. "Secara teknis bandaranya cukup baik dan sudah ada penerbangan komersial," dia menuturkan.

Direktur ATKP Surabaya, Rudy, mengatakan jurusan penerbangan ATKP memang baru dibuka tahun ini. Sebelumnya ATKP memiliki beberapa jurusan seperti Navigasi Udara, Teknik Listrik Bandara, dan Lalu Lintas Udara.

Gedung ATKP di Banyuwangi rencananya dipakai pada 2013 dan akan menjadi kampus ATKP kedua setelah Surabaya, tapi khusus untuk jurusan penerbangan. Saat ini ATKP sendiri sudah membuka jalur seleksi untuk memilih 12 calon pilot. "Latihan mereka tetap di Bandara Banyuwangi," katanya.

Menurut Rudy, jurusan penerbangan ini akan menjadi sekolah penerbangan kedua milik pemerintah Indonesia setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug, Tangerang.

Untuk sementara, pesawat yang digunakan untuk berlatih sebanyak 2 unit dengan jenis Tobago TB-10 berkapasitas 2 orang. "Ke depannya direncanakan hingga 21 pesawat latih," kata dia.

(sumber. tempo.co. tanggal: 28 Juli 2012)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar