Berlibur ke ''Surga'' Penyu Banyuwangi

By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 07, 2012



Banyuwangi - Mau berwisata sambil mendidik buah hati Anda? Tempat penangkaran penyu bisa menjadi tujuan kunjungan yang tepat untuk mengenalkan anak Anda kepada hewan purba yang kian langka ini. Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ada tiga tempat penangkaran penyu yang bisa Anda masukkan dalam agenda liburan.

Pertama, penangkaran penyu milik Yayasan Penyu Banyuwangi di Jalan Raya Situbondo, Desa Ketapang, Kalipuro. Letaknya mudah dijangkau. Berada sekitar 2 kilometer utara Pelabuhan Ketapang atau Stasiun Banyuwangi Baru.

Ketika Tempo mengunjungi tempat ini, Kamis, 14 Juni 2012, puluhan siswa PAUD bersama orang tuanya memadati area seluas setengah hektare itu. Mereka cukup antusias melihat ratusan anak penyu (tukik) berenang di akuarium.

Di tempat ini, bocah-bocah tersebut bisa belajar langsung bagaimana memandikan tukik dengan menggosok seluruh bagian tukik menggunakan sikat gigi. Setelah itu, giliran memberi makan tukik dengan cumi-cumi yang telah dipotong kecil.

Pemilik Yayasan Penyu Banyuwangi Wiyanto Haditanojo mengatakan, ada 125 ekor tukik yang dibesarkan olehnya. Tukik-tukik tersebut diperoleh dari penangkaran penyu Sukamade milik Taman Nasional Meru Betiri. "Kita bekerja sama dengan Sukamade untuk membesarkan tukik-tukik yang baru menetas," kata dia.

Bayi-bayi penyu itu dibesarkan Wiyanto hingga berusia tiga bulan. Dia menampungnya dalam 16 akuarium berukuran 4x5 meter. Setelah berusia dua bulan penyu dipindahkan ke dalam kolam berukuran 12,5 x 2 meter. "Setelah tiga bulan kita lepas ke laut," kata pengusaha elektronik ini.

Ada empat penyu yang dia besarkan, yakni jenis penyu belimbing (Leatherback sea turtle), penyu hijau (Green sea turtle), penyu sisik (Hawksbill sea turtle), dan penyu lekang (Olive ridley sea turtle).

Yayasan yang berdiri pada Juli 2011 tersebut masih disokong oleh dana pribadi Wiyanto. Dia tergerak mendirikan yayasan ini karena prihatin terhadap nasib penyu yang semakin terancam.

Dengan panjang garis pantai Banyuwangi yang mencapai 175 kilometer, kata dia, sering menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Namun telur penyu sering diburu manusia untuk dijual.

Karena itulah, kata ayah dua anak ini, target pengunjung utamanya adalah anak-anak. Dengan harapan kelak saat dewasa mereka tidak menjadi bagian untuk memburu penyu. "Anak-anak punya daya ingat yang lebih baik," katanya.

Tempat penangkaran penyu kedua yang bisa dikunjungi adalah Pantai Ngagelan yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Untuk mencapai Pantai Ngagelan yang berjarak sekitar 70 kilometer dari kota Banyuwangi bisa ditempuh dengan sepeda motor atau kendaraan roda empat.

Pantai Ngagelan berada di Samudera Hindia. Balai TNAP memiliki fasilitas penangkaran penyu mulai penetasan telur dan empat kolam penangkaran tukik. Jenis penyu yang ditangkarkan antara lain penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing.

Menariknya, kita bisa melakukan susur pantai untuk melihat penyu-penyu tersebut mendarat kemudian bertelur di malam hari. Puncak pendaratan penyu pada bulan April hingga Juni.

Ketika penyu sudah bertelur, penyu akan kembali ke laut. Petugas Balai TNAP kemudian mengambil telur tersebut untuk ditetaskan secara semi alami. Tempat penetasan telur dikelilingi pagar besi untuk menghindarkan dari pencurian.

Setelah menetas, bayi-bayi penyu dipindahkan ke kolam-kolam penampungan yang berisi air laut. Namun saat ini, untuk mengurangi tingkat kematian tukik, petugas akan langsung melepas tukik ke laut.

Tempat ketiga yang tidak kalah menarik adalah Pantai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, Kecamatan Pesanggaran. Pantai yang terletak 95 km arah barat daya kota Banyuwangi ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.

Sama dengan Ngagelan, di Sukamade kita bisa berwisata dengan mengikuti semua kegaiatan petugas setempat dalam pengelolaan penyu. Mulai dari melihat langsung penyu mendarat dan bertelur di malam hari, penetasan telur, hingga pelepasan tukik.

Selain wisata penyu, Ngagelan dan Sukamade sama-sama memiliki keindahan alam seperti laut yang putih bersih dan suasana hutan tropis yang eksotis.

Tidak perlu kuatir, di kedua tempat itu menyediakan resort yang bisa disewa untuk bermalam dengan harga Rp 50 ribu-Rp 100 ribu per malam. Selamat berlibur!

(sumber: tempo.co)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar