Okupansi Hotel Tembus 100%, Libur Nataru di Banyuwangi Jadi Ladang Berkah Ekonomi

By SEMANGAT BANYUWANGI - Desember 29, 2025

#Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menjadi puncak kejayaan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Daerah yang dijuluki The Sunrise of Java ini terpantau dibanjiri oleh ribuan wisatawan dari berbagai penjuru tanah air, yang memberikan dampak ekonomi instan dan positif bagi seluruh ekosistem industri pariwisata serta perhotelan setempat. Keindahan alam yang autentik, mulai dari pegunungan hingga garis pantai yang menawan, dipadukan dengan ragam wisata buatan, terbukti ampuh menjadi magnet bagi para pelancong. Sejak tanggal 24 hingga 26 Desember 2025, arus wisatawan terlihat sangat padat di berbagai titik destinasi, menciptakan atmosfer liburan akhir tahun yang sangat meriah dan penuh energi. Efek domino dari lonjakan kunjungan ini paling dirasakan oleh sektor perhotelan. Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi mencatat tingkat hunian yang hampir menyentuh angka sempurna. Fenomena ini menunjukkan bahwa Banyuwangi telah menjadi destinasi utama bagi segmen keluarga dan profesional yang mencari kenyamanan saat berlibur. Secara lebih rinci, Luminor Hotel Banyuwangi melaporkan okupansi sebesar 100%, sementara El Hotel Royal Banyuwangi menyusul di angka 100%. Pencapaian luar biasa diraih oleh Hotel Santika yang menyentuh angka 100%, serta Kokoon Hotel Banyuwangi yang tetap kokoh dengan tingkat hunian mencapai 90%. Angka-angka ini menjadi bukti nyata tingginya kepercayaan publik terhadap akomodasi di Banyuwangi. General Manager Luminor Banyuwangi, Intan Alice, mengungkapkan bahwa antusiasme luar biasa dari para tamu ini membawa optimisme tinggi bagi para pelaku jasa perhotelan. Menurutnya, kesiapan layanan dan variasi program hiburan menjadi kunci utama untuk menarik minat wisatawan di tengah ketatnya persaingan destinasi. "Liburan Nataru merupakan momen spesial bagi keluarga untuk berkumpul. Kami berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi tamu, bukan hanya sekadar tempat menginap, tapi juga melalui layanan prima, fasilitas yang mumpuni, serta program menarik yang kami rancang khusus," ungkap Intan dengan nada optimis. Melihat tren positif ini, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri. Ia menilai kolaborasi yang apik antara pemerintah dan swasta dalam menyambut wisatawan telah membuahkan hasil yang membanggakan bagi citra daerah. "Tujuan utama kami adalah memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman selama berlibur. Dengan pelayanan yang memuaskan, kami berharap mereka membawa kenangan manis dan memiliki keinginan kuat untuk kembali berkunjung ke Banyuwangi di lain waktu," tutur Taufik saat meninjau situasi lapangan. Di tengah lonjakan pengunjung, Disbudpar tetap konsisten melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara berkala di seluruh destinasi. Pengawasan ini difokuskan pada transparansi transaksi melalui e-tax, standar kebersihan lingkungan, ketersediaan fasilitas sanitasi seperti wastafel dan toilet bersih, hingga pengelolaan sampah yang memadai di area publik.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar