30 Hari Lagi! Menuju gelaran Traditional Dance Gandrung Sewu 2023
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 16, 2023
Mengangkat tema OMPROG "The Glory of Art" yang mengandung filosofi bahwa pemimpin dan masyarakat yang mempunyai norma-norma sosial untuk bekerjasama mengatur wilayah Banyuwangi sebagai bentuk puji syukur kepada mahabesar akan anugrah yang diberikan.
Jangan sampai ketinggalan, jadilah saksi atas kemegahan penampilan dari ribuan penari Gandrung yang akan memenuhi pesisir Pantai Marina Boom Banyuwangi dengan latar belakang selat Bali yang begitu menawan dan indah.
14-16 September 2023
at Pantai Marina Boom Banyuwangi
__
@jokowi @sandiuno @angelatanoesoedibjo @kemenparekraf.ri @khofifah.ip @emildardak @ipukfdani @sugirah_bwi @banyuwangi_kab @m_bramuda
__
#PesonaIndonesia #BanyuwangiTourism #Banyuwangi #Kuliner #Wisata #Budaya #DiBanyuwangiAja #DiIndonesiaAja #BanyuwangiFestival #GandrungSewu
Bupati Ipuk Kukuhkan 75 Paskibraka Banyuwangi 2023
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 16, 2023
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengukuhkan 75 pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2023 di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Selasa (15/8/2023) malam. Mereka akan bertugas pada upacara peringatan ke-48 Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2023, di RTH Taman Blambangan.
“Selamat kepada seluruh paskibraka yang telah dikukuhkan. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan kesuksesan kepada kalian dalam menunaikan bhakti dan cinta kepada bangsa Indonesia. Selamat menjalankan tugas, semoga sukses,” kata Bupati Ipuk.
Suasana khidmat begitu terasa dalam prosesi pengukuhan tersebut. Seluruh peserta tampak larut. Terutama saat mengucapkan ikrar Putra Indonesia dan melakukan prosesi mencium Sang Saka Merah Putih sembari diiringi lagu 'Padamu Negeri'. Tak sedikit yang terlihat berkaca-kaca.
"Bahagia dan haru. Ini kebanggaan dan kehormatan bagi saya bisa terpilih sebagai paskibraka. Ini cita-cita saya sejak kecil. Senang sekali akhirnya bisa terwujud" ujarnya Amelia Seplita usai dikukuhkan.
Usai prosesi pengukuhan, Bupati Ipuk memberikan selamat kepada para anggota Paskibraka 2023. Ipuk mengatakan, mendapat kepercayaan mengibarkan bendera Merah Putih adalah kebanggaan yang tidak semua orang bisa mendapatkan.
Ipuk berpesan agar semangat nasionalisme, patriotisme, dan jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama masa penempaan tidak hanya berhenti pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan.
"Kalian bisa menjadi energi positif dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya," papar Ipuk.
Sementara Koordinator Pelatih Paskibraka 2023 Kapt Inf Gunoto menjelaskan, total paskibraka Banyuwangi 2023 berjumlah 77 orang. Mereka adalah peserta yang lolos seleksi dari 697 peserta yang mendaftar.
"Dari 77 paskibraka ini, sebanyak 2 orang terpilih paskibraka provinsi Jatim, dan 75 orang paskibraka lainnya kabupaten," katanya.
Selama masa pendidikan dan pelatihan, mereka mendapatkan materi tentang peraturan baris berbaris, penghormatan militer, latihan formasi, juga penguatan jiwa nasionalisme.
Dalam upacara yang akan digelar di RTH Taman Blambangan tersebut, pada pagi hari petugas pembentang bendera adalah pembentang: Dhimaz Addilah Maulana (SMAN 2 Taruna Bhayangkara), pengerek adalah Achmad Dhani Najib (SMKN I Banyuwangi), dan pemberi aba-aba adalah Teddy Anugrah New Year (MAN I Banyuwangi). Dengan petugas pembawa baki bendera adalah Amelia Seplita (SMAN I Genteng) dan Shiera Bilqees Andrea (SMAN I Giri Taruna Bangsa).
Di sore hari, Muhammad Faezal Iqbal (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) akan bertugas sebagai pembentang bendera, didampingi dua petugas pengerek bendera yakni Bintang Prabu Raditya (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) dan Rio Sapta Muarif (SMKN I Glagah). Dan petugas pembawa baki bendera Gendhis Ayuning Bathari (SMKN I Banyuwangi), Intan Dewi Safitri (SMAN I Giri Taruna Bangsa).
Turut hadir dalam pengukuhan paskibraka tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Dandim 0825 Letkol (Kav) Eko Julianto Ramadhan, anggota DPRD Banyuwangi Marifatul Kamilah, serta perwakilan dari kejaksaan negeri Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, serta Lanal Banyuwangi. (*)
Meriahnya Pawai Lampion oleh Pramuka Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 15, 2023
Banyuwangi - Ribuan warga memadati sepanjang jalan perkotaan Banyuwangi yang dilintasi Pawai Lampion, Senin (14/8/2023) malam. Ratusan lampion berbagai bentuk dan warna menghiasi suasana malam hari.
Lampion-lampion tersebut dibawakan ratusan pelajar dari 31 Gugus Sekolah tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi. Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan yang menjadi rute pawai.
Mengenakan seragam pramuka, ratusan pelajar tersebut membawa lampion berbagai macam bentuk, mulai dari bendera merah putih, lambang pramuka, hewan, bunga, hingga tokoh pahlawan.
Salah satu peserta pawai lampion, Gavinda Khoirul Ma’i, pelajar kelas V SDN Model, mengatakan bahwa ia sejak pagi menyiapkan lampion yang dibuatnya sendiri dengan bahan bambu dan gabus.
“Saya senang bisa ikut pawai lampion ini. Saya membuat lampion berbentuk burung garuda dengan warna merah putih. Ini cinta Indonesia,” ujar Gavinda.
Muhammad Bawazier, pelajar kelas VIII SMPN 1 Banyuwangi, juga mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Ini adalah pengalaman pertama saya ikut pawai lampion. Bikin lampion berbentuk lambang pramuka dengan warna kuning dan hijau. Semoga tradisi pawai ini ada terus,” kata Muhammad.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan menyaksikan pawai lampion yang menyuluh malam dengan cahaya-cahayanya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal.
"Pawai lampion ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Kami ingin melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya kita. Kami juga berharap pawai lampion ini dapat meningkatkan kebersamaan dan keharmonisan," tuturnya.
Ipuk juga berpesan pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan sekitar dalam diri setiap anggota pramuka. Pramuka yang dikenal dengan sikapnya yang suka menolong, diharapkan Ipuk bisa turut membantu memberikan solusi masalah sosial.
"Seringlah tengok sekitar kita, apa ada tetangga yang butuh dibantu. Kalau ada yang sakit atau putus sekolah segera laporkan ke lurah atau kades, biar nanti bersama-sama dibantu," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga meminta agar anggota pramuka terus mengasah soft skill, yakni berupa karakter diri, seperti pekerja keras, bersikap terbuka, punya rasa ingin tahu, dan daya juang yang tinggi.
Selain Pawai lampion sebelumnya telah digelar Festival Literasi Merdeka dan Pawai Kebangsaan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari Festival Merdeka yang akan terus berlangsung hingga akhir bulang Agustus mendatang. (*)
Baut kalian para angler, buruan ikutan Banyuwangi Fishing Festival 2023 dan daftarkan team terbaik kalian.
Bukan hanya lomba memancing, berbagai kegiatan lain pun akan dilakukan di event ini, mulai dari Beach Clean Up, Edukasi Konservasi, hingga Lomba Menu Masakan Ikan akan memeriahkan Banyuwangi Fishing Festival.
Informasi lebih lanjut :
0813-3680-2808 ( Andri Paymo )
Batas pendaftaran 20 Agustus 2023
Buruan jangan sampai ketinggalan ya para angler untuk ikutan. Event ini akan berlangsung mulai dari,
2-3 September 2023
at Pantai Grajagajan
__
@jokowi @sandiuno @angelatanoesoedibjo @kemenparekraf.ri @khofifah.ip @emildardak @ipukfdani @sugirah_bwi @banyuwangi_kab @m_bramuda
__
#PesonaIndonesia #BanyuwangiTourism #Banyuwangi #Kuliner #Wisata #Budaya #DiBanyuwangiAja #DiIndonesiaAja #BanyuwangiFestival #Fishing #Mancing
Pertahankan Lahan Kebun Kopi Rakyat, Banyuwangi Gelar "Pesta Rakyat Kopi Gombengsari"
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 13, 2023
BANYUWANGI - Berbagai keseruan dunia perkopian dihadirkan dalam Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, 8-13 Agustus 2023. Event ini digelar sebagai upaya untuk mempertahankan kebun kopi rakyat yang ada di Banyuwangi.
Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro dikenal sebagai Kampung Kopi. Gombengsari memiliki luasan lahan perkebunan kopi sekitar 850 hektare (ha). Berada di ketinggian antara 450 hingga 600 mdpl, lahan-lahan itu menghasilkan kopi robusta berkualitas sebanyak 700 ton setiap tahunnya.
Sebagian dari jumlah itu merupakan kopi yang dibudidayakan secara organik. Untuk mendorong pertanian di Gombengsari, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir di Pesta Rakyat Kopi Gombengsari tersebut menyerahkan bantuan 4 ribu batang bibit kopi robusta kepada gabungan kelompok tani desa setempat.
"Kopi di Banyuwangi bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana cara mempertahankan kebun kopi rakyat. Saya ingin kebun kopi rakyat di Banyuwangi lestari. Semoga bantuan bibit dari kami akan memberi banyak manfaat," tutur Bupati Ipuk, saat di puncak Pesta Rakyat Gombengsari, Minggu (13/8/2023).
Ipuk mengatakan pengembangan potensi pertanian lokal menjadi prioritas Banyuwangi. Pertanian kopi menjadi bagian di antaranya.
Di Pesta Kopi Rakyat Gombengsari, Ipuk turut meramaikan event yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut. Ipuk mengikuti rangkaian pemrosesan kopi rakyat. Mulai dari memetik, memilah, menjemur, menyangrai, hingga menyeduh kopi robusta produksi petani setempat.
Proses pengolahan kopi dalam pesta rakyat itu dilakukan dengan dua cara, yakni tradisional dan modern.
Proses tradisional ditampilkan dengan alat-alat tempo dulu. Misalnya, proses penumbukan biji kopi menggunakan lesung-alu dan proses penyangraian menggunakan kayu bakar.
Selain itu, Ipuk juga turut memerah susu kambing etawa, salah satu komoditas peternakan unggulan Desa Gombengsari.
Ipuk mengatakan, Gombengsari merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Banyuwangi. Mayoritas kopi dihasilkan dari perkebunan rakyat.
"Kami mengadakan festival ini sebagai upaya membantu desa untuk mempromosikan kopi setempat. Agar apa yang telah dilakukan desa lebih dikenal secara luas," kata Ipuk.
Ipuk juga berpesan kepada para petani kopi setempat agar mempertahankan lahan perkebunan mereka.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menerangkan pesta rakyat ini diisi dengan berbagai perlombaan dunia perkopian. Mulai dari lomba barista, lomba tumbuk kopi dan bursa kopi, hingga lomba pemandu wisata.
Menurutnya, Banyuwangi merupakan salah satu sentra kopi robusta terbesar di Jawa Timur dengan produksi rata-rata sebanyak 10.673 ton per tahun. Luasan kebun kopi di Banyuwangi mencapai 15.000 ha yang tersebar di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Kalipuro.
Pihaknya berharap, pesta rakyat kali ini dapat menggugah dunia pertanian kopi di Banyuwangi.
"Ini merupakan sinergi pertanian, pariwisata, dan stakeholder lainnya untuk mendukung UMKM kopi naik kelas," sambungnya.
Ketua Panitia Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Hariyono HO menambahkan, banyak anak muda terjun langsung dalam industri kopi di Gombengsari.
"Produk kopi Gombengsari saat ini sudah ada sekitar 30 produk yang sebagian besar pelakunya adalah anak-anak muda," tambah dia.
Selain menjadi produsen, anak-anak muda di Gombengsari juga banyak yang terjun sektor lain. Seperti menjadi barista dan coffee roaster.
"Melalui pesta rakyat ini, kami ingin mengangkat perspektif baru pada kopi rakyat Banyuwangi," imbuhnya. (*)
Lewat Festival Gending Using, Banyuwangi Perkuat Seni Budaya
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 13, 2023
BANYUWANGI – Memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Pemkab Banyuwangi merayakannya dengan berbagai kegiatan yang menarik. Salah satunya dengan menggelar lomba menyanyikan lagu daerah, Festival Gending Using (FGU). Ratusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
“Ini salah satu bentuk pengejawantahan nasionalisme di masa sekarang. Bagaimana kita semua bisa melestarikan budaya asli bangsa kita. Termasuk menguri-uri seni musik, lagu-lagu daerah kita, biar tidak kalah bahkan hilang dengan tren musik kekinian,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sabtu (12/8/2023).
Festival Gending Using (festival musik Using-suku asli Banyuwangi) rutin digelar Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya. Memasuki tahun ke-7 pelaksanaannya, festival ini juga mengajak siswa sekolah dasar untuk ikut berkompetisi.
“Festival Gending Using ini kita sasarkan pada generasi muda, mulai siswa SD hingga usia remaja. Harapannya, terus lahir talenta muda yang membanggakan di bidang musik. Kita sudah ada Farel. Tak hanya itu, musisi muda Banyuwangi banyak yang telah dikenal lewat platform sosial media. Silakan terus berkreasi, kami juga akan terus memberi ruang sesuai dengan kapasitas pemkab,” imbuh Ipuk.
Ipuk mengaku pemkab akan terus mendorong penguatan seni budaya lokal sebagai basis pembangunan daerah. Untuk itu, Banyuwangi Festival yang merupakan kalender wisata Banyuwangi banyak diisi dengan seni dan budaya lokal. Seni budaya yang telah lama ada, dikemas ulang menjadi lebih menarik sehingga menjadi daya tarik wisata.
“Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya. Kalau menarik, otomatis banyak wisatawan tertarik mengunjunginya, lalu akan ada dampak ekonomi untuk warga setempat,” kata Ipuk.
FGU 2023 tahun ini mendapat animo tinggi dari anak-anak muda Banyuwangi. Sebanyak 166 anak muda mengikuti audisi FGU yang telah dimulai sejak satu bulan lalu. Saat audisi mereka diwajibkan membawakan lagu Using. Terpilih 10 peserta perempuan, dan 10 pria, serta 25 siswa SD memasuki babak final yang digelar Sabtu (12/8/2023).
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Banyuwangi, Budi Santoso sebagai penyelenggara mengaku senang melihat banyaknya bibit penyanyi muda yang tertarik ikut FGU. Ia juga berharap kegiatan ini memberikan makna tersendiri dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya Banyuwangi.
“Event ini sangat bermanfaat sebagai penyaluran bakat seni adek-adek kita dari seluruh Banyuwangi. Kita bisa melihat dan menyaksikan bagaimana mereka sangat happy menampilkan keahliannya melantunkan lagu-lagu daerah,” terangnya.
Budi lalu menyebut sejumlah jebolan peserta Festival Gending Using telah banyak berkiprah. Ada yang berhasil melenggang ke ajang pencarian bakat, ada yang sudah menelurkan lagu. “Cukup banyak alumnus FGU yang saat ini terus berkiprah di dunia tarik suara dan menjadi ladang ekonominya,” katanya.
Ditambahkan Budi, pada tahun ini pihaknya membuka kategori anak dengan tujuan mengenalkan lagu Using sejak dini. Peserta SD diwajibkan untuk membawakan lagu Using yang sesuai dengan usia mereka.
“Ke depan, tujuan besar kami untuk memajukan ekosistem lagu anak. Kami ingin lewat event ini mulai ada musisi daerah yang terinspirasi menciptakan lagu-lagu anak berbahasa Using,” kata Budi.
Salah satu peserta FGU kategori anak, Helga Jeanitra, mengaku senang bisa ikut menyanyikan lagu Using. Helga mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. “Orang tua mendorong saya untuk ikut lomba ini, dan saya senang juga bisa ikut nyanyi lagu Using. Biasanya lagu-lagu pop, ini beda. Pengalaman baru,” ucap Helga. (*)
Masuk Agenda UCI, Banyuwangi Ijen Geopark Diikuti Pembalap Timnas dan Mancanegara
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 13, 2023
BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi terus menggelar berbagai kejuaraan balap sepeda nasional maupun internasional. Pada akhir pekan ini, dihelat Banyuwangi Ijen Geopark Downhill yang telah masuk kalendar resmi organisasi balap sepeda dunia, Union Cycliste Internationale (UCI) dengan kategori C1.
Banyuwangi Ijen Geopark Downhill berlangsung selama dua hari, 12-13 Agustus 2023. Sekitar 357 pembalap downhill dari dalam dan luar negeri bakal beradu di lintasan ekstrim Gantasan Bike Park, yang berlatar keindahan lanskap Gunung Ijen.
Selain diikuti oleh pembalap dari berbagai negara, event ini juga diikuti oleh puluhan pembalap yang tergabung dalam Tim Nasional (Timnas) balap sepeda Indonesia.
Para pembalap mengikuti kejuaraan ini untuk berburu poin. Ijen Geopark Downhill 2023 masuk dalam kalender kejuaraan balap sepeda resmi UCI dengan kategori C1.
Pembalap Timnas yang ikut berlaga kali di antaranya Popo Ario Sejati, Pahras Salman Alparisi, Andy Prayoga, dan lainnya. Mereka akan akan bersaing dengan pembalap downhill dari sejumlah negara, yakni Australia, Singapura dan Malaysia.
"Tentu menarik melihat aksi para pembalap nasional dan mancanegara di Banyuwangi Ijen Geopark Downhill. Ini akan menjadi suguhan yang seru bagi para pencinta olahraga sepeda," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (12/8/2023).
Ipuk mengatakan, kompetisi sepeda Ijen Geopark Downhill, merupakan salah satu even pariwisata olahraga yang digelar selain untuk mengasah talenta atlet downhill daerah, juga untuk mempromosikan wisata Banyuwangi. Setiap tahunnya, setidaknya ada lima event sepeda digelar di Banyuwangi.
“Di bidang balap sepeda, Banyuwangi rutin menggelar sejumlah event guna memberikan kesempatan bagi atlet Banyuwangi untuk tampil dan meraih prestasi,“ ujar Ipuk. Mukai dari road bike, downhill, hingga BMX.
Sport tourism sendiri, menurut Ipuk masih menjadi strategi yang ampuh bagi Banyuwangi untuk mempromosikan pariwisata daerah. “Kami bersyukur Banyuwangi memliki potensi wisata alam yang mendukung untuk digelarnya sport tourism seperti balap sepeda ini," ujar Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Azis Hamidi, kategori Banyuwangi Ijen Geopark Downhill sangat lengkap terdiri atas 16 kategori. Mulai dari pemula (Pra youth), Master, Junior, dan Elite, untuk putra dan putri. Semua peserta bakal merasakan sensasi menaklukkan tanjakan dan tikungan ekstrim di sepanjang lintasan.
“Panjang lintasan lomba dua kilometer. Pembalap harus berjuang untuk mencatatkan waktu yang paling cepat untuk keluar sebagai pemenang,” ujar Aziz. (*)
Gelar Festival Literasi Kemerdekaan; Banyuwangi Kenalkan Spirit Patriotisme pada Pelajar
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 12, 2023
Banyuwangi- Rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Literasi Merdeka. Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
“Inilah merupakan cara kreatif untuk mengenalkan nilai-nilai patriotisme kepada para pelajar. Dengan spirit keteladanan para pahlawan, patriotisme perlu dipupuk dalam konteks yang lebih kekinian,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di RTH Sayuwiwit yang berada di halaman depan TMP Wisma Raga Satria, Sabtu (12/8/2023).
Acara tersebut, imbuh Ipuk, juga sebagai cara untuk meningkatkan literasi anak sejak dini. Ia mengatakan bahwa literasi adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak untuk dapat bersaing di era global.
"Ada literasi numerikal dengan metode gasing, ada juga literasi sains dengan robotik. Ini semua adalah bagian dari usaha pemkab untuk mengedukasi anak tentang perjuangan para pahlawan dan bagaimana melanjutkan perjuangan di tahun ke-78 ini," tuturnya.
Festival Literasi Merdeka diikuti oleh ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Mereka mengikuti berbagai kegiatan. Di antaranya workshop marketing digital untuk siswa SMA/SMK dengan narasumber jawara Jagoan Digital, Workshop Robotik untuk siswa SD, Lomba Komik Patriotisme, dan Lomba Menggambar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, mengatakan bahwa Festival Literasi Merdeka adalah gelaran pertama yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi kognitif dan literasi nilai perjuangan dan patriotisme anak.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya sekadar tahu tentang sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Suratno.
Perlu diketahui, Festival Literasi Merdeka tersebut bagian dari Festival Merdeka. Selama bulan Agustus akan dihelat berbagai acara lainnya. Seperti halnya gelaran Sepeda Hias, Karnaval Kebangsaan, Pawai Lampion, Gerk Jalan Belajar, Festival Band Pelajar, dan lainnya. (*)
Serunya Bupati Ipuk Lomba Agustusan Bareng Warga Desa
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 12, 2023
Banyuwangi – Di tengah aktivitas Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Kluncing, Kecamatan Licin, pada Kamis (10/8/2023), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut serta menyaksikan keseruan lomba agustusan bersama warga desa. Mulai anak-anak hingga ibu-ibu.
Digelar di tanah lapang dengan suasana sejuk kawasan kaki gunung Ijen itu, aneka lomba dimainkan dengan penuh antusias dan kegembiraan. Mulai dari kotak bola, berebut bola, memasukkan belut dalam botol hingga adu dorong bambu.
Sorak-sorai penonton berkumandang riuh memberi semangat di setiap ajang perlombaan. Lebih meriah kala lomba memasukkan belut ke dalam botol. Anak-anak yang menjadi peserta dengan tingkah polanya mengatasi kelicinan tubuh belut mengundang tawa.
Bupati Ipuk juga tampak larut dalam memberikan dukungan. Sesekali ia tampak berdiri dari tempat duduknya membantu peserta yang botolnya roboh. “Kasihan. Nanti belutnya keluar lagi kalau botolnya roboh,” ungkapnya sambil tertawa.
Menurutnya, aneka perlombaan tersebut, menjadi cara menjaga kebersamaan di tengah masyarakat. “Aneka perlombaan ini menjadi ekspresi kebahagiaan masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan. Dengan acara seperti ini, tentu saja akan meningkatkan kebersamaan dan kerukunan antar warga,” ungkap Ipuk.
Dengan kebersamaan tersebut, imbuh Ipuk, akan menjadi modal sosial untuk membangun lingkungan. Seperti halnya kebersamaan dalam menjaga kebersihan sekitar atau merawat fasilitas umum yang ada. “Ini bisa didorong untuk hal-hal positif dalam membangun lingkungan,” tegasnya.
Ipuk sendiri ikut serta dalam lomba berebut bola bareng ibu-ibu setempat. Para ibu berpasangan, dan satu bola diletakkan di tengah mereka. Mereka harus mengikuti instruksi dari juri hingga muncul instruksi mengambil bola dan mereka harus beradu tangkas untuk berebut bola.
“Seru juga ternyata. Saya kalah sigap, kalah, tidak bisa merebut bola,” ucap Ipuk sambil tertawa usai bermain.
Sepanjang bulan Agustus memang tumbuh tradisi pesta rakyat yang digelar nyaris di seluruh pelosok negeri. Bahkan, bagi warga Indonesia yang ada di luar negeri sekalipun. Kegiatan lomba-lomba dengan beragam jenisnya dihelat dari sekala RT, kampung hingga tingkat nasional. (*)
Didukung OASE-KIM, 350 Balita Banyuwangi Dapat Makanan Tambahan Tiap Hari
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 12, 2023
BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi dipilih menjadi pilot project program intervensi gizi untuk pencegahan stunting yang digagas oleh ibu-ibu dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Selama 56 hari, 350 balita Banyuwangi akan dikirimkan makanan bergizi siap santap setiap hari.
Dalam program ini, sebanyak 350 balita Banyuwangi yang mengalami berat badan kurang akan diberikan makanan tambahan ( PMT) bernutrisi tinggi. Setiap hari, para kader posyandu akan memasak dan mendistribusikan makanan jadi kepada balita yang mengalami wasting dan underweight di wilayahnya.
Wasting adalah kondisi saat anak memiliki berat badan rendah dibandingkan dengan tinggi badannya. Sementara underweight atau gizi kurang adalah kondisi ketika anak memiliki berat badan terlalu rendah untuk seusianya.
“Program ini semakin melengkapi berbagai inovasi penanganan stunting yang telah dilakukan di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyalurkan bantuan PMT OASE-KIM, pada balita berusia 35 bulan yang mengalami wasting, di Lingkungan Welaran, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, Jumat (11/8/2023).
Dalam program ini, nutrisi dalam bentuk makanan jadi siap santap setiap hari akan disiapkan oleh kader. Kader posyandu terpilih bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan, sedangkan kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) bertugas memonitor dan melaporkan perkembangan kesehatan sasaran.
“Makanan yang diberikan sudah ada rekomendasi dari ahli gizi, kita berikan resepnya juga. Petugas puskesmas akan monitoring perkembangannya setiap minggu. Kita berharap dengan intervensi gizi yang diberikan dalam rentang waktu tersebut berat badan sasaran meningkat, sehingga tidak mengarah ke stunting,” jelas Ipuk.
Menurut dia, penanganan stunting memang harus dilakukan secara holistik. Bukan hanya anak stunting yang diintervensi, namun anak-anak yang berpotensi mengalami stunting juga perlu mendapatkan perhatian.
Jika program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) yang digencarkan Pemkab Banyuwangi fokus mengintervensi gizi anak yang telah terindikasi stunting. Maka program OASE-KIM ini lebih pada pencegahannya. Yakni melakukan perbaikan gizi kepada balita yang mengalami malnutrisi akut untuk mencegah terjadinya stunting (gagal tumbuh).
“Inshaallah dengan penanganan semcam ini prevalensi stunting di Banyuwangi dapat ditekan. Terima kasih kepada Ibu Iriana Jokowi yang telah mendukung penanganan stunting di Banyuwangi,” kata Ipuk.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan program pemberian makanan tambahan bagi balita wasting dan underweight tersebut dilaksanakan di 4 kecamatan. Yakni Giri, Banyuwangi, Kabat, dan Cluring. “Total ada 350 balita yang telah terdata by name by address. Rinciannya, 94 anak underweight dan 256 wasting,” tutur Amir.
Amir menyebut, interval pendampingan yang diberikan bervariasi sesuai dengan kondisi sasaran. Untuk anak wasting didampingi selama 56 hari. Sementara anak underweight 14 hari sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
“Pelaporan program dilakukan setiap hari dengan cara meng-input jenis intervensi ke dalam aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting. Termasuk pula perkembangan kondisi balita harian, jadi bisa kita pantau harian,” jelas Amir.
Ipuk juga menyambangi balita 58 bulan yang terdeteksi wasting di Kelurahan Kertosari, Banywuangi. Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menyerahkan paket makanan tambahan kepada para balita.
Banyuwangi sendiri juga memiliki program penanganan stunting. Di antaranya, pemberian bahan makanan bernutrisi kepada baduta stunting dan ibu hamil resiko tinggi yang melibatkan pedagang sayuran keliling. Setiap hari, sasaran akan dikirim bahan makanan bergizi oleh pedagang sayur.
Sebulan sekali, juga digerakkan ribuan ASN untuk belanja makanan bergizi lewat Hari Belanja UMKM, yang hasilnya didonasikan untuk penanganan stunting.
“Kita juga perbanyak sosialisasi kepada para calon pengantin dan ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya makanan bernutrisi penting dan pola pengasuhan untuk mencegah stunting,” tutup Ipuk. (*)
Ngantor di Desa Lereng Gunung Ijen, Bupati Ipuk Gelontorkan Berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 10, 2023
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Kamis (10/8/2023). Kali ini, Ipuk berkantor di Desa Kluncing, Kecamatan Licin. Berbagai program pemberdayaan masyarakat dijalankan di desa yang terletak di lereng Gunung Ijen itu.
Sekali dalam sebulan, Bupati Ipuk memboyong jajarannya untuk berkantor di desa-desa, merumuskan masalah yang ada di desa, serta menyelesaikan segala permasalahan yang dialami oleh warga. Mulai administrasi kependudukan (adminduk), pengurusan izin usaha, anak putus sekolah, pembangunan infrastruktur, hingga layanan kesehatan “diboyoong” Ipuk ke desa lokasi Bunga Desa.
Saat di Desa Kluncing, sejumlah program pemberdayaan juga digelontorkan, khususnya kepada petani setempat. Mayoritas penduduk Kluncing adalah petani. Ipuk memberikan bantuan 400 bibit kelapa genjah, 500 bibit kopi robusta, dan pupuk organik cair sebanyak 500 liter untuk mendukung pertanian organik warga setempat.
“Tadi juga kita bagikan bantuan peralatan untuk petani dan penyadap nira, karena di sini banyak petani aren. Bantuannya berupa pisau penderes kelapa, ratusan jerigen, dan cetakan gula. Gula aren produksi petani di sini terkenal dengan produk organiknya,” kata Ipuk.
Di desa ini, Ipuk juga meninjau pelaksanaan pendampingan pada usaha mikro melalui Teman Usaha Rakyat (TUR). TUR merupakan tim yang diberi tugas khusus untuk mendampingi peningkatan kelas UMKM.
“Kalau dalam Program Keluarga Harapan (PKH) ada Pendamping PKH, maka untuk pendampingan UMKM di Banyuwangi memiliki Teman Usaha Rakyat,” jelas Ipuk.
TUR mendampingi 5-10 UMKM untuk dibantu dari berbagai sisi, seperti digitalisasi, pengurusan izin, sertifikasi seperti PIRT, dan sebagainya. Di Bunga Desa ini, mereka yang memiliki usaha mikro langsung didampingi untuk pengurusan izin administrasi usaha mereka. Ipuk juga menyaluran bantuan peralatan untuk peningkatan warung rakyat.
Layanan kependudukan yang diadakan selama Bunga Desa mendapat animo yang tinggi dari warga. Digelar selama dua hari, ratusan warga setempat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan. Mulai dari pembaharuan KTP, perubahan Kartu Keluarga. Warga juga difasilitasi pendaftaran pupuk subsidi.
Di desa yang dikenal dengan deretan kolam ikannya yang bening, Ipuk juga menggelar kampanye UKS kepada siswa sekolah. Siswa SD dan SMP setempat melakukan program screening kesehatan pada anak yang dipusatkan di SDN 1 Kluncing. Di sana siswa remaja putri diperiksa hadar hemoglobin (HB) untuk mendiagnosis anemia. Mereka juga diberi tablet penambah darah untuk diminum bersama-sama.
"Pemeriksaan HB agar para remaja putri bisa dideteksi sejak dini dan untuk memastikan mereka tidak menderita anemia. Siswa SD tadi juga kami beri obat cacing," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga menjenguk ibu hamil beresiko tinggi, anak stunting, dan lansia sakit. Kunjungan ini memastikan warga dengan kondisi di atas mendapatkan penanganan kesehatan yang rutin dari petugas. (*)
Digelar Selama Tiga Hari, Banyuwangi Job Fair Sediakan Lowongan Kerja untuk Disabilitas
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 10, 2023
Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi menggelar job fair selama tiga hari, 10 - 12 Agustus 2023. Job fair ini diikuti 70 perusahaan dengan menyediakan 1.800-an lowongan pekerjaan dan di antaranya lowongan kerja bagi disabilitas.
Job Fair tersebut digelar di GOR Tawangalun yang setiap harinya dibuka pukul 08.00-15.00 WIB. Perusahaan yang ikut job fair di antaranya PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero, PT. Lundin Industri Invest, PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Maya Muncar, PT. Bumi Suksesindo, Hotel Aston Banyuwangi, CV. Pacific Harvest dll.
"Ini diikuti 70 perusahaan dengan lowongan sekitar 1.800-an. Di antara perusahaan ini ada yang menyediakan lowongan untuk disabilitas. Dinas Tenaga Kerja juga membuka unit layanan disabilitas untuk memfasilitasi assessment bagi disabilitas pencari kerja,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Job Fair, Kamis (10/8/2023).
Pendaftaran job fair tahun ini dilakukan secara online lewat website Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), di alamat jobfair.kemnaker.go.id. Informasi terkait lowongan pekerjaan hingga penyerahan lamaran pekerjaan bisa dilakukan secara online di situs ini.
“Ini untuk mempermudah baik perusahaan maupun pelamar pekerjaan. Mereka bisa mempersiapkan lebih dulu karena infonya ada di situs semua. Selain itu, saat hadir di lokasi (Job Fair) para pencari kerja tidak perlu lagi membawa berkas persyaratan karena semua bisa diupload melalui website,” kata Ipuk.
Meski begitu, di lokasi job fair para petugas tetap siap memfasilitasi para pencari kerja yang kesulitan pendaftaran online.
Namun, Bupati Ipuk menekankan jika job fair bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ketersediaan lowongan pekerjaan.
“Kami menyadari kalau lowongan kerja di perusahaan jumlahnya masih terbatas. Untuk itu Banyuwangi melakukan berbagai cara untuk menciptakan peluang kerja selain menyediakan lowongan pekerjaan. Seperti dengan memberikan pelatihan dan berbagai wadah kreativitas,” kata Bupati Ipuk.
Salah satunya Pemkab menggelar “Program Ayo Kursus” yakni program pelatihan kerja bagi SDM daerah. Pada tahun 2022 lalu sebanyak 1400 orang telah lulus pelatihan berbagai bidang kerja. Mulai pelatihan mencukur rambut (barbershop), menjahit, digital marketing, hingga pemberian bantuan alat usaha.
Pemkab juga rutin menggeber inkubasi pengusaha muda melalui program Jagoan Banyuwangi. Anak-anak muda Banyuwangi diberikan mentoring cara berbisnis di era digital, hingga stimulus modal usaha senilai ratusan juta rupiah.
"Dengan berbagai program yang kita lakukan ini harapannya tidak hanya mengandalkan lowongan pekerjaan tapi juga bisa membuka lapangan kerja mandiri," tegas Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian Abdul Kadir, sebanyak 70 perusahaan yang mengikuti kegiatan Job Fair terdiri atas berbagai bidang. Seperti bidang pekerjaan industri, rumah sakit, retail, otomotif, manufaktur, pertambangan, keuangan dan perhotelan. Juga tersedia penempatan kerja keluar negeri di sektor formal dan informal.
“Selain perusahaan-perusahaan dalam negeri yang membuka lowongan di berbagai bidang, juga ada perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang menawarkan lowongan pekerjaan keluar negeri. Pelamar bisa datang langsung ke lokasi atau memasukkan lamaran secara online,” ujar Kadir. (*)
Tak hanya sekedar dam, konon disini pernah ada pembangkit listrik, ditempatmu ada juga?
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juli 04, 2023
Menyusuri aliran sungai kadang juga menemukan cerita menarik, ditempat ini salah satunya. Berada di utara Habibullah, tepatnya di lingkungan Keluncing, Giri. Sebuah dam dengan besi tua menarik perhatian kami. Meski tak begitu besar, rasa penasaran kami semakin tergali sebab cerita bahwa dulu disini ada pembangkit listrik.
Terdapat dua aliran sungai yang terbelah konon merupakan satu kesatuan sebuah bendungan yang cukup besar. Namun karena lama tidak beroperasi dan debit air juga semakin surut bagian tengah bendungan telah ditumbuhi rerumputan dan menyisahakan dua aliran sungai tersebut.
Barangkali disekitar tempat kalian ada cerita menarik seperti ini, boleh komen dibawah ya. Sembari berpelesir, bekas bangunan kuno dapat menjadi cerita sejarah yang unik, bahkan kadang menguak misteri kekayaan daerah disekitar.
Kunjungi Youtube Kita : www.youtube.com/SemangatBanyuwangi
Website : www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Banyuwangi Ethno Carnival Digelar Sepekan, Usung Pesona Ijen Geopark
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juli 01, 2023
BANYUWANGI – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) sebagai sebuah pagelaran fashion carnaval yang masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN) itu, seolah tak pernah kehabisan ide. Setiap tahunnya senantiasa mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam bumi Blambangan. Tahun ini, pagelaran tersebut akan dihelat pekan depan, 4 – 9 Juli, dengan puncak karnaval pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Pada tahun ini, event yang pertama kali digelar pada 2011 tersebut mengusung spirit The Magic of Ijen Geopark. Sebuah tema yang diangkat atas penetapan Ijen Geopark sebagai bagian dari jaringan geopark dunia oleh Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark (UGG) di Paris, Perancis, 24 Mei 2023.
“Sengaja dipilih tema ini sebagai ungkapan rasa bangga masyarakat Banyuwangi atas ditetapkannya Ijen Geopark sebagai anggota Jaringan Geopark Dunia/ Unesco Global Geopark (UGG). Lewat BEC, kita tunjukkan keindahan Ijen Geopark Banyuwangi kepada khalayak luas,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (1/7/2023).
Dengan upaya tersebut, Ipuk berharap, akan semakin menggaungkan keindahan dan keluhuran Banyuwangi di tingkat dunia. “Semoga semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Kesejahteraan pun akan terwujud,” ungkapnya.
Tidak tanggung-tanggung. Sebagai bentuk kebanggaan atas pengakuan dunia pada Banyuwangi itu, BEC kali ini akan digelar selama sepekan. Rangkaian acara akan berlangsung pada 4-9 Juli 2023, yang dipuncaki dengan Parade Karnaval BEC pada Sabtu, 8 Juli 2023. Rangkaian BEC akan dipusatkan di seputar Taman Blambangan.
Selama sepekan itu, akan dieksplorasi berbagai situs yang terangkum dalam Ijen Geopark tersebut. Kawasan Ijen Geopark sendiri tak hanya berkutat kepada keindahan gunung Ijen dan kawah birunya yang mempesona. Namun, juga bentang alam dan kekayaan budaya yang membentang di sekitar gunung berapi yang dikenal dengan api birunya itu.
“Ada tujuh situs dari Ijen Geopark yang menginspirasi sub tema BEC tahun ini,” ungkap Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ahmad Choliqul Ridho.
Selain gunung Ijen sendiri, tujuh situs pendukungnya akan dieksplorasi. Mulai dari pantai Sembulungan, pantai Parang Ireng, pantai Sukamade, sampai pantai Pulau Merah. Adapula air terjun Lider dan kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
“Beragam inspirasi itu nanti akan dituangkan dalam bentuk desain kostum karnaval yang mempesona. Sebuah karnaval yang layak ditunggu,” ungkap Ridho.
Lebih jauh, Ridho menambahkan, selain peragaan kostum yang diselenggarakan pada puncak acara (8/7/2023), BEC juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain selama beberapa hari sebelumnya. Di antaranya pameran karya geopark nasional, dilanjutkan parade ethno wear, musyawarah nasional (munas) badan pengelola geopark se-Indonesia, serta awarding dan konser musik.
“Pastikan anda untuk menyaksikan kemegahan BEC 2023 kali ini. Akan lebih lama dan lebih seru lagi,” pungkas Ridho. (*)
Warga Muhammadiyah Banyuwangi Salat Idul Adha dengan Khidmat
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juni 28, 2023
Banyuwangi - Ribuan jamaah Muhammadiyah Banyuwangi melaksanakan salat Idul Adha dengan khidmat pada Rabu (28/6/2023). Salat digelar antara lain di Taman Blambangan, RTH Maron, hingga Lapangan Kecamatan Giri.
Meskipun sehari lebih awal dari jadwal Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah, hal tersebut tak menjadi persoalan.
“Perbedaan tidak harus dijadikan sebagai perselisihan. Sebagai warga Banyuwangi harus menjunjung persatuan,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (28/6/2023).
Dalam kesempatan salat Idul Adha tersebut, Ipuk juga memberikan sambutan tertulis untuk senantiasa meneladani hikmah di balik peristiwa Idul Adha. Di mana, peringatan tersebut erat kaitannya dengan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail akan perintah Allah SWT.
"Kepada warga Muhammadiyah yang hari ini merayakan Idul Adha, saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Adha. Semoga kita bisa memperoleh berkah dan mengambil hikmah dari momen yg luar biasa ini, yaitu belajar mengikhlaskan sesuai teladan Nabi Ibrahim AS," kata Ipuk secara tertulis.
Ipuk mengajak masyarakat menjadikan Idul Adha sebagai momentum untuk saling berbagi dan perkuat budaya gotong-royong.
“Idul adha mengajarkan kita spirit berkorban, dimana kita ikhlas memberikan hewan kurban untuk disembelih dan saling berbagi kepada yang berhak," terang Ipuk.
"Kurban adalah cara Islam mengajarkan sifat dasar manusia dimana kita saling membutuhkan. Ini juga wujud budaya gotong royong, bersama-sama kita ke depan harus terus membantu sesama," lanjutnya.
Salah satu pelaksanaan salat Id warga Muhammadiyah dilaksanakan di Taman Blambangan, Banyuwangi. Sejumlah aparat keamaan TNI, Polri, dan Satpol PP turun untuk menjaga kemananan dan kelancaran pelaksanaannya.
Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman. Petugas dan warga saling membantu mengatur arus lalu lintas sebelum pelaksanaan Salat. Khutbah dipimpin oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bondowoso, Muhammad Malik.
Kebersamaan Idul Adha juga dirasakan jemaah yang mengikuti salat tersebut. Terutama pada warga yang memanfaatkan cuti bersama Hari Raya untuk pulang kampung.
“Alhamdulilah tahun ini bisa berkurban di Banyuwangi, jadi saya sempatkan pulang walaupun cuma sebentar," ujar Fikri Aldi Prakas (23), salah satu warga Banyuwangi yang bekerja di Jakarta. (*)