Banyuwangi Ethno Carnival 2015 Bangga Angkat Budaya Lokal

By SEMANGAT BANYUWANGI - Oktober 19, 2015


Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Bayuwangi sangat bangga bisa menyelenggarakan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015. Acara yang mengangkat budaya lokal itu didukung penuh oleh masyarakat Banyuwangi dan berlangsung sangat meriah.

Parade fesyen tersebut menjadi tontonan budaya yang apik. Ratusan talent membawakan busana pengantin khas Banyuwangi dalam balutan kostum moderen. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa acara BEC tahun ini mengangkat tema The Usingnese Royal Wedding. Karnaval megah ini menghadirkan ratusan peserta yang memperagakan ragam pengantin ala Suku Using (masyarakat asli Banyuwangi).




Warga negara asing ikut memeriahkan acara Banyuwangi Ethno Carnival. [Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com]



"Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami. Banyuwangi Ethno Carnival pun kami gelar dengan tema khusus setiap tahunnya karena budaya lokal kami yang memang sangat kaya. Setelah tahun-tahun sebelumnya sempat mengangkat Gandrung dan Barong Using, tahun ini yang kami persembahkan adalah tradisi pengantin Suku Using," tutur Anas di lokasi acara di Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu (17/10/2015).

Anas menambahkan bahwa ide awal bergulirnya BEC ini sempat menjadi bahan diskusi sejumlah budayawan karena ada kekhawatiran akan memberangus budaya lokal.

"Setelah perbincangan panjang dengan para budayawan dan seniman, akhirnya disepakati ide ini jalan. BEC pun akhirnya menjadi jembatan yang menghubungkan budaya lokal dengan moderenitas," imbuh Anas.

Anas menegaskan bahwa pemilihan tema yang akan diangkat dalam setiap acara Banyuwangi merupakan hasil diskusi dengan sejumlah budayawan dan seniman Banyuwangi.




Banyuwangi Ethno Carnival. [Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com]



"Dalam penyusunan temanya kami selalu melibatkan budayawan serta seniman. Selain mereka memiliki pengetahuan lebih, keterlibatan mereka ini untuk menjaga norma serta pakem-pakem tradisi setiap atraksi budaya yang akan kami tampilkan," tegas Anas.

BEC 2015 ini memadukan modernitas dengan seni tradisional yang dibagi menjadi tiga sub tema, yaitu Sembur Kemuning, Mupus Braen Blambangan, dan Sekar Kedaton Wetan.

Sembur Kemuning merupakan upacara adat pengantin masyarakat pesisiran di Banyuwangi. Para talent yang berperan mengenakan kostum dominasi warna kuning, orange dan ungu. Sementara Mupus Braen Blambangan yang didominasi warna merah, hitam dan emas merupakan upacara adat pengantin masyarakat kelas menengah.

Sekar Kedaton Wetan merupakan upacara adat untuk pengantin kaum bangsawan yang nantinya akan diperagakan penampil dengan kostum dominasi warna hijau dan perak. (Dian Kurniawan/fei)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar