Investasi di Banyuwangi mengalir deras

By SEMANGAT BANYUWANGI - September 21, 2012


 

BANYUWANGI, kabarbisnis.com: Kabupaten Banyuwangi makin diminati investor. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" ini telah melakukan sejumlah langkah untuk menggaet investasi sebanyak mungkin.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, infrastruktur menjadi prioritas utama Banyuwangi. Dengan infrastruktur yang memadai, Banyuwangi mendekatkn diri dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia. Selain bandara, pelabuhan ditingkatkan dengan pemanjangan dermaga. Infrastruktur jalan dibenahi. Tahun ini Banyuwangi membenahi dan membangun jalan sepanjang 250 kilometer, lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 90 kilometer per tahun.
"Teori pembangunan itu yang pertama infrastruktur, kedua infrastruktur, dan ketiga infrastruktur. Itu kunci untuk membangun ekonomi daerah," ujar Anas.
Dengan memacu infrastruktur, pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi mencapai 7,22 persen hingga akhir tahun lalu, melampaui pertumbuhan nasional yang hanya 6,4 persen.
Investasi di Banyuwangi semakin bergairah, baik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun usaha besar. Pada 2011, Pemkab Banyuwangi mengeluarkan 1.650 izin usaha untuk industri skala kecil dan menengah dengan nilai investasi Rp100 juta sampai Rp5 miliar. Dari 1.650 unit usaha baru tersebut, nilai investasinya mencapai Rp350 miliar.
Adapun investasi untuk industri besar berkategori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk dalam skema fasilitas pemerintah pada tahun lalu mencapai Rp803 miliar. Sementara PMA mencaapai sekitar Rp960 miliar dari sejumlah sektor industri seperti pengolahan dan pengalengaan ikan serta karoseri.
Hingga semester I/2012, gairah investasi semakin meningkat. PT Kertas Basuki Rahmat Tbk memperluas dan mengubah pabriknya. Total investasi pabrik kertas itu sendiri mencapai Rp645 miliar. Satu perusahaan pengolahan ikan sidat dengan investasi Rp62 miliar juga masuk ke Banyuwangi tahun ini.
Adapun industri skala kecil hingga menengah sampai semester I/2012 bertambah 904 unit usaha dengan perkiraan investasi Rp150 miliar.
Menurut Anas, Banyuwangi memenuhi syarat untuk dijadikan wilayah tujuan investasi. Kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" ini mempunyai keunggulan lokasional (locational advantage) berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi terkelola, SDM memadai, jalur dan akses yang mudah, serta bahan baku melimpah.
Investasi adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi. Untuk memacu investasi, ada tiga hal yang dilakukan Banyuwangi. Pertama, perbaikan infrastruktur. Kedua, konektivitas antarwilayah yang sangat penting bagi investor untuk memastikan bisnisnya bisa terintegrasi dari hulu ke hilir.
Ketiga, standardisasi regulasi dan perizinan investasi. Banyuwangi sudah mempunyai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT).
"Dunia usaha di Banyuwangi terus bergeliat. Penyaluran kredit di Banyuwangi hingga semester I/2012 mencapai Rp5,3 triliun, tumbuh sekitar 33 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan 33 persen ini melampaui pertumbuhan kredit secaara nasional sebesar 25 persen atau Jatim yang sebesar 22,3 persen," ujar Anas. kbc5

SUMBER: http://www.kabarbisnis.com/read/2833368?utm_source=kabarbisnis.com&utm_medium=twitter

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar